Sekali lagi, angklung dan batik diperkenalkan kepada dunia. Kali ini, yang memperkenalkan adalah adik-adik Pramuka Penggalang dan Penegak yang berusia antara 14 sampai 17 tahun, peserta Jambore Kepramukaan Sedunia ke-22 di Rinkaby, Swedia, dari 27 Juli sampai 8 Agustus 2011. Mereka adalah bagian dari kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang terdiri dari 192 peserta dalam acara akbar kepramukaan sedunia empat tahun sekali itu.
Seperti juga pada Jambore Kepramukaan Sedunia ke-21 di Chelmsford, Inggris, kontingen Gerakan Pramuka juga memperkenalkan angklung. Pada jambore di Inggris itu, penampilan tim angklung Indonesia mendapat pujian dan tercatat sebagai enam besar terbaik yang akhirnya dipentaskan saat penutupan jambore.
Di Swedia kali ini, kontingen Gerakan Pramuka juga mengajarkan angklung kepada para peserta yang mampir di tenda kontingen Indonesia. “Will you learn to play angklung? Only 10 minutes, and you can play angklung,” ajak petugas di tenda kontingen Gerakan Pramuka.
Maka, ratusan bahkan ribuan peserta dari berbagai negara mulailah berlatih bermain angklung. Semuanya senang, dapat memperoleh tambahan pengetahuan baru, yang memang merupakan salah satu tujuan jambore, di samping menambah dan mempererat persahabatan dan persaudaraan antarumat manusia.
Selain angklung, masih ada lagi yang diperkenalkan kontingen Indonesia. Kalau di Jambore Kepramukaan Sedunia ke-21, para peserta juga diajak belajar mengenal wayang, maka kali ini, para peserta diajak mengenal batik dan proses membatik. Ini pun mendapat sambutan hangat dari banyak peserta, apalagi sebagian sudah mengenal batik melalui pelajaran di sekolah, dan kini dapat melihat langsung tentang “apa dan bagaimana” batik itu sebenarnya.
Selain Kementerian Pemuda dan Olahraga, maka Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata juga ikut mendukung gerak kontingen Indonesia dalam jambore kali ini. Jadilah, angklung dan batik yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia, menjadi salah satu daya tarik penampilan di tenda kontingen Indonesia. (Berthold DH Sinaulan, Andalan Nasional Gerakan Pramuka)