Jambore Dunia Pramuka Ke-22 yang berlangsung di Bumi Perkemhan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, sekitar 12 hari, berakhir, Minggu (7/8/2011) dinihari waktu setempat. Pesta penutupan yang meriah di panggung utama mengakhiri kebersamaan anggota Pramuka muda dan dewasa dari seluruh dunia.
Sejak sabtu siang, tampak peserta mulai membongkar kemah dan mengemasi barang masing-masing. Suasana gembira telah menyelesaikan beraneka kegiatan begitu semarak. Namun, terselip pula rasa haru meninggalkan kenangan kebersamaan, baik di antara kontingen satu negara maupun negara lain.
Sejak sabtu siang, tampak peserta mulai membongkar kemah dan mengemasi barang masing-masing. Suasana gembira telah menyelesaikan beraneka kegiatan begitu semarak. Namun, terselip pula rasa haru meninggalkan kenangan kebersamaan, baik di antara kontingen satu negara maupun negara lain.
Selama pelaksanaan jambore, peserta muda dan dewasa hidup berdampingan dengan budaya dan gaya kepramukaan masing-masing. Tiap kontingen menampilkan seragam pramuka hingga lagu-lagiu pramuka dan kebangsaan yang berbeda.
Namun, persaudaraan sebagai sesama anggota Pramuka dunia begitu menonjol. Pasalnya, Jambore Pramuka Dunia memang dirancang untuk mempertemukan seluruh anggota Pramuka dari berbagai belahan dunia dalam suasana persahabatan dan persaudaraan.
Pada pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia di Swedia, Raja Swedia Carl XVI Gustaf mengunjungi lokasi perkemahan. Ratu Swedia Silvia juga ikut mendampingi.
Raja Swedia ini punya proyek perdamaian dunia lewat gerakan pramuka. Organisasi Penyampai pesan perdamaian atau messenger of peace berupaya menggalang banyak komitmen dari orang-orang di ebrabagi negara, termasuk anggota Pramuka dunia untuk menciptakan perdamaian dunia yang dimulai dengan kegiatan nyata di tempat masing-masing.
Jambore Pramuka Dunia dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun 2015, Jepang menjadi tuan rumah.
Selama pameran, Jepang telah mempromosikan kegiatan yang bakal dilaksanakan selama Jambore ke-23 pada tahun 2015. Bahkan, peserta Jambore di Bumi Perkemahan Rinkaby diminta untuk menyampaikan harapan utnuk pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia mendatang.
"Jambore Dunia Pramuka ini akan selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi yang ikut. BAnyak nilai-nilai yang baik dan luar biasa yang akan berguna dalam kehidupan untuk pribadi maupun untuk bangsa negara dan dunia. Kami berharap, semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa menikmati secara langsung Jambore Pramuka Dunia nantinya," kata Brata T Hardjosubroto, Ketua Kontingen Pramuka Indonesia untuk Jambore Pramuka Dunia. (Ester Lince Napitupulu, wartawati KOMPAS melaporkan dari Kristianstad, Swedia)
Sumber : kompas.com