Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kontingen Indonesia ke Jambore Pramuka Sedunia Ke-22 di Swedia menjadi duta bangsa yang baik. “Kibarkan bendera merah putih dengan cara mengikuti semua kegiatan dan tampil dengan baik,” kata Presiden ketika melepas kontingen di halaman Istana Negara, Jumat 22 Juli 2011.
Pada perkemahan akbar tingkat internasional empat tahun sekali ini, Indonesia mengirim 191 pramuka penggalang dan penegak. Mereka akan berbaur dengan 40.000 pramuka dari 160 negara mengikuti aneka kegiatan mulai 27 Juli sampai 7 Agustus di Kristianstad, Swedia.
Kepada pramuka berusia 14-18 tahun tersebut, Presiden berpesan untuk mencatat, menulis atau memotret semua pengalaman di Swedia. Jangan sia-siakan, kata Presiden, cari sahabat dari berbagai negara. “Kenalilah dunia kalian.”
Pesan terakhir Presiden adalah ajakan untuk menjalin kemitraan dan kolaborisasi internasional. Hal ini penting, kata Presiden, karena tantangan ke depan makin berat. Mulai dari keamanan, krisis pangan, perubahan iklim dan lainnya.
Pada acara pelepasan tersebut, hadir sejumlah menteri. Antara lain Menteri Politik dan Keamanan Joko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan Menteri Komunikasi dan informasi Tifatul sembiring.
“Adik-adik akan mengenalkan budaya dari berbagai daerah,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar dalam laporannya. Mulai dari teknik membuat batik, bermain angklung, pakaian adat dan berbagai tarian. Pada Upacara Penutupan Jambore Pramuka Sedunia Ke-21 di Inggris tahun 2007, panitian meminta kontingen Indonnesia memainkan angklung.
Menurut Azrul, Kementrian Pemuda dan Olah Raga membiayai 2 peserta dari setiap kwartir daerah pramuka. Sementara biaya peserta lainnya secara patungan antara dana pemerintah daerah, kwartir, gugus depan dan orang tua.
Sebelum bertolak ke Swedia, kontingen Indonesia mendapatkan pemantapan selama dua hari di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka, di Cibubur, Jakarta Timur. Mereka akan mendapat informasi tentang kegiatan dalam Jambore Dunia Ke-22 yang bertema Simply Scouting.
Ada empat makna tema jambore bagi peserta. Pertama, pengalaman apa saja yang bisa diperoleh dari jambore? Kedua, bagaimana saya memperoleh pramuka sedunia? Ketiga, bagaimana kita dapat memahami perkembangan global? Keempat, bagaimana agar ini semua terwujud.
“Saya ingin mendengar kabar keberhasilan kontingen Indonesia menjalankan misi negara,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, menutup sambutannya. (UNTUNG WIDYANTO)
Sumber: www.tempointeraktif.com