Sebanyak 38.000 peserta Jambore Pramuka Sedunia Ke-22 mulai berdatangan di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, Rabu (27/7/2011).
Wartawan Kompas.com, Ester Lince Napitupulu, dari Kristianstad, Rabu, melaporkan, peserta terdiri atas anggota Pramuka berusia 14-18 tahun dan orang dewasa. Mereka akan menjalani berbagai kegiatan mulai dari permainan, diskusi, hingga pagelaran budaya yang dimulai dengan upacara pembukaan pada Kamis malam hingga 6 Agustus mendatang.
Pelaksanaan Jambore kali ini mengambil tema Simply Scotiung (Pramuka yang sederhana). Kegiatan ini sebagai kesempatan bagi anggota Pramuka di seluruh dunia, untuk bertemu dan belajar mengenai gerakan pramuka sedunia. Anggota Pramuka Sedunia saat ini mencapai sekitar 38 juta orang.
Jambore kali ini menawarkan konsep bagi semua anggota pramuka yang hadir untuk menjadi ajang pertemuan dari bergam budaya, agama, negara, dan kontingen. Program-program yang dirancang selama jambore mendorong pembauran semua anggota pramuka yang beragam tersebut.
Peserta Jambore juga diajak untuk menikmati alam terbuka bumi perkemahan Rinkaby, yang merupakan hamparan rumput luas dan dikelilingi hutan pinus. Atmosfir alam terbuka ini untuk mengajak semua orang peduli pada lingkungan hidup.
Pelaksanaan Jambore juga dicanangkan sebagai Jambore hijau, yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup untuk menjaga dunia yang lebih baik.
Solidaritas di antara anggota Pramuka dari semua umur dan gerakan pramuka dari seluruh dunia, juga menjadi konsep penting yang ditekankan pada pelaksanaan jambore kali ini. Anggota Pramuka sedunia diajak untuk menghormati orang lain, persamaan hak, serta perdamian.
Kontingen Pramuka Indonesia dewasa hadir beberapa hari sebelum kedatangan kontingen resmi, untuk bergabung dengan tim pelayanan internasional dan tim manajemen kontingen dari 150 negara.
Para Pramuka dewasa ini mempersiapkan diri dalam pasukan-pasukan yang terdiri dari beberapa negara, untuk membantu tuan rumah melayani pramuka pelajar.
Sebanyak 133 anggota Pramuka penggalang dan penegak Indonesia, termasuk dari Pesantren Gontor, akan bergabung bersama pramuka pelajar sedunia lainnya. Mereka akan tinggal di tenda, memasak makanan sendiri, dan melakukan bergam aktivitas luar ruangan baik di dalam bumi perkemahan maupun di wilayah penduduk bersama-sama dengan anggota pramuka dari berbagai negara.
Kontingen Pramuka Indonesia kali ini dipimpin Brata T Hardjosubroto. Kontingen pramuka pelajar Indonesia dibagi menjadi empat pasukan, yang terdiri dari dua pasukan gardua (putra) dan dua pasukan melati (putri).
Sumber: kompas.com